Selasa, 21 Mei 2013

Mari Budidaya Sukun Dengan Stek Batang


SUKUN merupakan tanaman tropis sehingga hampir semua daerah di Indonesia ini Sukun dapat hidup dan tumbuh dengan subur.Sukun dapat tumbuh di dataran 0 m sampai 700 m dpl.Pertumbuhan optimal pada suhu dengan kisaran 20-40 derajat calcius. Dan untuk di daerah dingan Sukun kurang mendukung karena cendrung menghasilkan daun yang rimbun. Sukun tidak dapat diperbanyak dengan biji karena Sukun memang tidak berbiji.Jadi Sukun hanya bisa diperbanyak dengan cara Vegetatif yaitu:
   
  • Stek Akar
  • Stek Batang
  • Okulasi
  • Cangkok
  • Dan Tunas Akar

Berikut cara Alternatif utama yang banyak dipakai para pembenih untuk memperbanyak bibit SUKUN yaitu cara Stek Batang.Cara ini timbul karena secara alami batang sukun mampu menumbuhkan tunas sebagai tanaman baru. Keuntungan pembenihan dengan cara ini adalah mampu menghasilkan benih jumlah yang besar, cepat dan seragam pertumbuhannya.Berikut Cara Untuk mendapatkan potongan stek:
  • Batang dipotong-potong sepanjang 15-20 cm.
  • Potongan stek batang sebaiknya diistirahatkan 1-2 hari sebelum disemai. Hal ini untuk menyembuhkan luka potongan secara alami. 
  • Untuk merangsang pertumbuhan akar, stek yang telah diistirahatkan direndam dalam larutan hormon perangsang akar, seperti Dharmasri 5 EC atau dioleskan hormon Rootone F.
  • Penggunaan Rootone F dengan memasukkan 4 sendok makan dalam baskom plastik ditambah 4 sendok makan air setelah kental dioleskan pada bagian bawah stek batang. 
  • Proses selanjutnya, steak batang yang sudah diberi hormon perangsang tumbuh disemaikan dalam bedengan pasir dengan  Jarak semai dalam bedengan ini cukup rapat yakni 3-5 cm.
  • Bedengan sebaiknya disungkup dengan sungkup plastik untuk mengurangi penguapan.
  • Lakukan penyiraman secara teratur pagi dan sore hari untuk memenuhi kelembaban yang dibutuhkan. 
  • Setelah 1 bulan, biasanya steak batang sudah menumbuhkan tunas. dan Bibit Sukun sudah bisa di tanam.
Selamat Mencoba...




Mari Budidaya Kacang Panjang




Kacang panjang (Vigna sinensis) termasuk dalam famili Fabaceae dan merupakan salah satu komoditi sayuran yang banyak diusahakan di daerah dataran rendah pada ketinggian 0-200 m dpl. Kacang panjang merupakan salah satu sumber protein nabati yang banyak dikonsumsi sebagian besar penduduk Indonesia.

PERSYARATAN TUMBUH
Pada dasarnya kacang panjang dapat dibudidayakan pada berbagai jenis tanah, namun jenis tanah yang paling cocok bagi pertumbuhan kacang panjang adalah tanah Regosol, Latosol dan Aluvial. Tanaman tersebut dapat tumbuh baik di dataran rendah maupun dataran tinggi. Temperatur yang cocok bagi pertumbuhan kacang panjang berkisar antara 18-32oC.  Kemasaman (pH) tanah yang paling sesuai untuk pertumbuhan kacang panjang adalah 5,5-6,5.

BUDIDAYA TANAMAN
1. Benih

Ada beberapa varietas/kultivar kacang panjang, antara lain KP-1 (lokal Bekasi), KP-2 (lokal Bogor) yang toleran terhadap hama penggerek polong (Maruca testulalis) dan penyakit busuk polong (Colletotrichum lindemuthianum). Benih kacang panjang dipilih yang bebas dari serangan OPT (Organisme Pengganggu Tumbuhan). Kebutuhan benih kacang panjang per hektar sekitar 20 kg.

2. Penanaman
Budidaya tanaman kacang panjang sebaiknya dilakukan di tanah Alluvial yang subur dan gembur. Apabila memungkinkan lahan bekas tanaman kacang tanah atau paprika dapat digunakan untuk menekan populasi nematoda bengkak akar (Meloidogyne spp.). Lahan diolah dengan baik sampai gembur.  Setelah diolah, kemudian dibuat bedengan, lebar 120–150 cm, dan lubang tanam dibuat dengan tugal sedalam 3–5 cm. Sebaiknya dalam tiap bedengan hanya memuat 2 baris tanaman. Jarak tanam 70 cm x 30 cm. Tiap lubang ditanami 2-3 biji, kemudian ditutup dengan tanah.

3. Pengapuran
Pengapuran sangat dianjurkan pada lahan dengan pH tanah rendah yaitu dengan menggunakan Kaptan/Dolomit. Kisaran dosis yang digunakan 1-1,5 ton/ha. Pengapuran dilakukan pada waktu pengolahan tanah yaitu 3-4 minggu sebelum tanam.

4. Pemupukan
Pupuk dasar terdiri atas pupuk kandang kuda atau sapi (10-15 ton/ha), TSP (75-100 kg/ha), KCl (75-100 kg/ha) dan Urea (25-30 kg/ha) diberikan pada lubang tanam 3 hari sebelum tanam.  Pupuk susulan berupa Urea dengan dosis 25-30 kg/ha, diberikan 3 minggu setelah tanam.

5. Pemeliharaan
Penyiraman dilakukan setiap hari sampai benih tumbuh.  Setelah tinggi tanaman mencapai 25 cm, dipasang ajir/turus dari bambu yang tingginya 2 meter untuk menjaga agar tanaman tidak roboh. Tiap empat buah turus, ujungnya diikat menjadi satu. Batang kacang panjang dililitkan pada masing-masing turus tersebut. Bila tanaman tumbuh terlalu subur, dapat dilakukan pemangkasan daun. Setelah dilakukan pemupukan susulan, dilakukan pengguludan tanaman dengan tinggi ± 20 cm.  Penyiangan dilakukan pada umur 3 dan 5 minggu setelah tanam.

6. Pengendalian Organisme Pengganggu Tumbuhan (OPT)
Hama yang menyerang kacang panjang antara lain lalat bibit (Ophiomya phaseoli ), ulat tanah (Agrotis ipsilon Hubn.), ulat grayak (Spodoptera litura F.), kutu daun (Aphis craccivora Koch.), kutu kebul (Bemisia tabaci Genn.), ulat penggerek polong  (Maruca testulalis Gey.). Pengendalian hama dapat dilakukan dengan cara tanam awal dan serentak, pergiliran tanaman dengan tanaman bukan kacang-kacangan, penggunaan mulsa jerami dapat mengurangi serangan O.  phaseoli, penggunaan musuh alami baik parasitoid, predator, maupun entomopatogen, dan pengendalian kimiawi menggunakan insektisida secara selektif (selektif fisiologis dan ekologis) berdasarkan ambang pengendalian. Ambang kendali lalat bibit adalah 1 serangga dewasa/ 5 baris tanaman, kutu daun adalah 70 nimfa/10 pucuk contoh, kerusakan pada daun adalah ≥ 12,5 % dan kerusakan pada polong adalah ≥ 12,5 %. Sedangkan  penyakit yang menyerang kacang panjang antara lain antraknos, bercak daun serkospora, karat, layu fusarium, busuk daun, dan mosaik. Pengendalian dapat dilakukan dengan cara memusnahkan tanaman sakit (sumber infeksi), menggunakan benih sehat dari varietas tahan, mengendalikan vektor, pergiliran tanaman dan pengendalian kimiawi. Pengendalian dengan pestisida harus dilakukan dengan benar baik pemilihan jenis, dosis, volume semprot, cara aplikasi, interval maupun waktu aplikasinya.

7. Panen dan Pascapanen
Kacang panjang mulai dipanen setelah berumur 50–60 hari setelah tanam. Pemanenan dapat dilakukan setiap minggu, selama 1-2 bulan.  Panen polong muda jangan sampai terlambat dilakukan, karena akan menyebabkan polong berserat dan liat. Produksi dapat mencapai 30 ton/ha polong muda. Umur simpan kacang panjang relatif pendek, karena tingginya laju respirasi sehingga cepat layu.Sumber: Puslitbang Hortikultura

Buah Ciremai (Phyllanthus acidus) "Buah Nostagia yang mulai punah"

Ceremai tumbuhan berbentuk pohon, berumur panjang, daun tunggal, bertangkai pendek, tersusun berselingwarna hijau muda, bentuk bulat telur, panjang 2 – 7 cm, lebar 1,5 – 2 cm, helaian daun tipis tegar, ujung runcing, pangkal tumpul (obtusus), tepi rata, pertulangan menyirip (pinnate), tidak memiliki daun penumpu, permukaan halus, tidak pernah meluruh. Bunga majemuk, bentuk tandan (racemus), muncul di sepanjang batang dan cabang, kelopak berbentuk bintang (stellatus), mahkota berwarna merah muda. Buah batu (drupa), bulat, panjang 1,2 – 1,5 cm, warna kuning muda, bentuk biji bulat pipih, berbiji 4 – 6, berwarna cokelat muda, rasanya asam. Akar tunggang.


Buah cerme sering dimakan segar dengan dicampur gula, garam atau dirujak. Cerme juga kerap dibuat manisan, direbus (disetup) atau dibuat minuman penyegar. Daun mudanya digunakan sebagai lalap.
Rebusan akar cerme digunakan untuk meringankan asma dan mengobati penyakit kulit. Bahan penyamak juga dihasilkan dari kulit akarnya.
Pohon cerme kerap ditanam sebagai peneduh atau penghias halaman dan taman. Pohon ini dapat tumbuh di daerah tropis dan subtropis, menyukai tempat yang lembap sampai ketinggian sekitar 1.000 m dpl.

Mari mulai sekarang kita ingat-ingat lagi,mulai dari daerah kita masing-masing kira-kira tanaman buah apa yang sudah mulai jarang kita temui lagi atau tanaman -tanaman yang sudah tidak pernah kita jumpai lagi. Untuk menjaga dan melestarikan tanaman dan buah-buahan langka asli indonesia  mari kita mulai berburu bibit-bibitnya,agar kelak indonesia kita ini tetap menjadi negara surganya buah-buahan....

Buat teman-teman yang punya informasi silahkan tinggalkan koment-nya di post ini...

Terima kasih,


Mari Menanam GAHARU

Gaharu merupakan bahan berbentuk kayu yang mengandung resin atau damar dan bila dibakar akan mengeluarkan aroma wangi yang khas. Komoditi ekspor ini mempunyai nilai jual yang tinggi baik di pasar nasional maupun internasional sehingga dapat membantu meningkatkan pendapatan masyarakat. Di dunia perdagangan gaharu dikenal dengan nama agarwood, aloe wood, dan eagle wood, oud (Timur tengah), dan Cing (Cina).
Gaharu diperoleh dari bagian (akar, batang, cabang) pohon gaharu dengan nama-nama daerahnya antara lain : calabac, karas, kekaras, mengkaras (Dayak), galoop (Melayu), halim (Lampung), alim (Batak), kareh (Minang), age (Sorong), bokuin (Morotai), lason (Seram), Ketimunan (Lombok), ruhuwama (Sumba), dan seke (Flores). Ada beberapa jenis pohon gaharu, antara lain yang saat ini sedang banyak dibudidayakan oleh masyarakat di Indonesia adalah jenis Gyrinops spp. Dan Aquilaria spp. Kedua jenis tersebut menghasilkan gaharu dengan kualitas yang tinggi sehingga sangat diminati masyarakat untuk dibudidayakan.
Aroma wangi atau harum dengan cara membakar secara sederhana banyak dilakukan oleh masyarakat Timur Tengah (seperti Saudi Arabia, Uni Emirat Arab, Yaman, Oman) sebagai pengharum tubuh dan ruangan, sedangkan penggunaan yang lebih bervariasi banyak dilakukan di Cina, Korea, dan Jepang seperti bahan baku industri parfum, obat-obatan, kosmetika, dupa, dan pengawet berbagai jenis asesoris serta untuk keperluan kegiatan keagamaan.

Pada mulanya pohon gaharu banyak dijumpai dalam hutan alam, namun perburuan gaharu yang tidak terkendali sejak tahun 1980-an sebagai akibat tingginya permintaan konsumen menyebabkan pohon gaharu di alam semakin langka. Untuk memenuhi permintaan konsumen yang masih tinggi tersebut, maka cara yang dapat dilakukan adalah dengan membudidayakannya atau
menanam kembali baik di dalam hutan maupun di lahan-lahan milik masyarakat. Budidaya gaharu telah mulai dilakukan sejak tahun 1990-an dan berkembang terus di wilayah Indonesia terutama oleh masyarakat di Pulau Sumatera, Kalimantan dan Lombok. Sejak 5 tahun terakhir ini, masyarakat di Pulau Jawa mulai tertarik dan ramai-ramai menanam bibit pohon gaharu di lahan-lahan miliknya. Budidaya pohon gaharu ini diharapkan semakin berkembang pesat agar dapat memproduksi gaharu dengan baik untuk memenuhi permintaan konsumen dan meningkatkan pendapatan masyarakat.Gaharu memiliki nilai jual tinggi dengan harga mulai dari 100.000 – 30 juta/kg tergantung asal species pohon dan kualitas gaharu. Sedangkan minyak gaharu umumnya disuling dari gaharu kelas rendah (kemedangan) memiliki harga mulai dari 50.000-100.000/ml.
Sebanyak 2000 ton/tahun gaharu memenuhi pusat perdagangan gaharu di Singapura. Gaharu tersebut 70% berasal dari Indonesia dan 30% dari negara-negara Asia Tenggara lainnya. Hutan alam sudah tidak mampu lagi menyediakan gaharu. Gaharu hasil budidaya merupakan alternatif pilihan untuk mendukung kebutuhan masyarakat dunia secara berkelanjutan.Sungguh usaha budidaya pohon gaharu ini merupakan salah satu investasi jangka menengah dengan hasil yang menjanjikan.
Pohon gaharu dapat tumbuh baik pada lahan dataran rendah hingga perbukitan hingga mencapai ketinggian 800 meter di atas permukaan laut dengan kondisi tanah lembut liat berpasir (pH : 4,0 – 6,0). Pola tanam pohon gaharu dapat dilakukan dengan pola monokultur (sejenis) dan polikultur (campuran). Penanaman pola monokultur dilakukan dalam lahan kosong dengan jarak 2 x 2 m, 2 x 3 m dan 3 x 3 m. Sedangkan penanaman pola polikultur dapat dilakukan bersama dengan tanaman keras lainnya seperti : coklat, karet, kopi, kelapa sawit, sengon, atau ditanam dalam pekarangan/perladangan yang sudah ada kumpulan tanamannya. Jadi tunggu apa lagi? mungkin bisa di mulai dengan memberdayakan perkarangan rumah,dengan begitu kita sudah melakukan investasi jangka panjang yang menguntungkan.selamat mencoba.

Jumat, 01 Juni 2012

Menyemai Benih Jabon Putih

Bibit Jabon Putih (Anthocephalus cadamba)








  


 penyemaian biji jabon 

Biji jabon : sebetulnya menyemai benih atau biji jabon itu bukanlah hal yang terlalau rumit dan cukup mudah untuk dipelajari .memang membutuhkan sedikit ketelatenan dan perjuangan yang lumayan dalam penyemaian benih atau biji jabon tetapi asalkan kita punya tekad kuat untuk mau belajar dan mencoba hal itu mudah dilakukan .ada beberapa langkah sederhana yang perlu kita perhatikan dalam penyemaia bniji jabon antara lain...

Hari pertama : persiapan lahan dan media Siapkan media penyemaian yang steril dan bebas dari biji rumput dan jamur yang nantinya bisa menggangu pertumbuhan,bisa menggunakan tanah halus yang diayak atau menggunakan tanah endapan lumpur sungai. Sementara untuk penaburan bisa menggunakan media kotak,polybag tanah ataupun guludan.untuk guludan dibuat menggunung sehingga bebas dari terjangan genangan air hujan.

Penjemuran benih jabon

Hari ke- 2 : penaburan biji jabon Sebelum biji atau benih jabon ditabur perlu dijemur selama 1-2 jam agar mengurangi kelembaban dan mengaktifkan biji jabon tersebut. Sebelum mulai penaburan media tanam disiram air sampai jenuh tetapi jangan sampai menggenang. Setelah disiram benih jabon / biji jabon ditabur secara merata diatas media.dilanjutkan dengan penutupan dengan plastik dan paranet untuk menjaga kelembaban media dan melindungi dari sinar matahari langsung dan air hujan.media penaburan benih dijaga jangan sampai kering.

Persiapan lahan utau wadah untuk penyemaian

Hari ke- 5 atau ke – 6 : perlakuan Di hari ke-6 paranet dibuka separuh ,kontrol kelembaban media dan penyiraman dengan semprotan halus supaya media menjadi lembab.
Hari ke 8-10 : pengontrolan
Media dikontrol kelembabanya seperti langkah di hari ke-5 atau ke -6
Hari ke 10-14 : pengecekan pertumbuhan Biasanya biji/benih jabon sudah mulai tumbuh di hari ke-10 sd hari ke-14 meskipun belum merata,pertumbuhan merata akan terjadi di hari ke 21 setelah penaburan biji.Tahapan dalam proses penyemaian biji jabon. Hari ke -11 sd hari ke 21 Setelah biji jabon mulai tumbuh setiap pagi antara jam 8-11 pagi benih dibuka sungkup dan paranetnya setiap pagi guna dilakukan penyiraman dan pemanasan serta penyemprotan fungisida dosis rendah.penyiraman gunanya mencegah kekeringan,pemanasan dan penyemprotan fungisida digunakan agar benih cepat tumbuh dan tidak terkena jamur.

dihari ke - 10 sd 14 biasanya biji jabon sudah mulai tumbuh
Hari ke -24 keatas Benih jabon sudah mulai berdaun agak lebar,perlakuan seperti langkah ke 6 diulangi serta diadakan penyiangan rumput.










Senin, 20 Februari 2012

BUDIDAYA TANAMAN JABON (Anthocephalus cadamba)


BUDIDAYA TANAMAN JABON (Anthocephalus cadamba) 

BIbit Jabon Putih
Olahan Jabon
Kayu Jabon

                                                  

KAYU JABON 

Pernahkah anda mendengarnya? Peluang bisnis kayu yang satu ini adalah salah satu peluang usaha agribisnis yang  sedang berkembang pesat . Jabon (Anthocephalus cadamba)
atau yang lebih dikenal masyarakat dengan nama kelampayan merupakan jenis kayu daun lebar ringan dengan sifat kayu keras, berwana putih krem hingga kekuningan, kelas awet V dan kelas kuat III-IV.
Jabon juga termasuk jenis kayu yang pertumbuhannya sangat cepat dan dapat tumbuh subur di hutan tropis dengan ekologi tumbuh pada :
Ketinggian:10-2000mdplCurahhujan:1250-3000m/thPerkiraan suhu:10 derajat C– 40 derajat C
Kondisi tanah (PH) :4,5 – 7,5.
Pohon Jabon menjadi andalan industri perkayuan, termasuk kayu lapis, karena Jabon memiliki beberapa keunggulan dibandingkan dengan tanaman kayu lainnya termasuk sengon/albasia.
Keunggulan tanaman jabon :
  • Umur tanaman  jabon siap dipanen 4 tahun sampai 5 tahun
  • Tidak memerlukan perawatan khusus
  • Tingkat kelurusan dari pohon jabon sangan bagus hingga tanaman jabon ini menjadi kayu super
PERTUMBUHAN
pertumbuhan sangat cepat dibandingkan dengan kayu keras lainnya termasuk bila dibandingkan dengan sengon (albasia), Jabon tergolong tumbuhan pionir sebagaimana sengon. Ia dapat tumbuh di tanah liat, tanah lempung podsolik cokelat, atau tanah berbatu. Sejauh ini jabon bebas serangan hama dan penyakit, termasuk karat tumor yang kini banyak menyerang sengon.
BATANG
  • Berbatang silinder dengan tingkat kelurusan yang sangat bagus
  • Tidak memerlukan pemangkasan karena pada masa pertumbuhan cabang akan rontok sendiri
CARA BUDIDAYA POHON JABON
Sebelumnya saya jelaskan masalah metode ukuran jarak tanam pohon jabon pada umumnya :
Pola Hutan Rakyat Umumnya menggunakan jarak tanam 2 x 2,5 m. namun hasil pertumbuhan dan perkembangan diameternya tidak begitu cepat dan maksimal, cara ini biasanya digunakan masyarakat dengan membiarkan tumbuh liar dengan sendirinya ibarat hutan.

Perkebunan pada umumnya menggunakan jarak tanam yang direkomendasikan yaitu 4 x 5 m. jarak tersebut dapat memaksimalkan pertumbuhan dan perkembangan diameter batangnya,sebab radius lingkaran bayangan kebawah batang atas pohon adalah wilayah penyerapan unsur-unsur hara ditanah oleh akar pohon. jadi jarak 4 x 5 m adalah yang paling baik bagi pertumbuhan pohon jabon. 

 
Cara Tanam :

Buka Lobang Lebar.40 x Panjang.40 x dalam 50 cm. (untuk bibit 40-50 cm)
Lalu masukan Kompos+NPK 2,5 gr (campur) sebagai pupuk dasar diendapkan dilubang setinggi 30 cm (dapat langsung tanam/3-7 hr kemudian baru tanam),kemudian masukkan bibit yang polibagnya sudah dibuka/disobek kedalam,dudukan yang benar/rata,lalu isi tanah kompos sebagai penutup akar dengan tanah setinggi 20 cm (jangan diterlalu dipadatkan),hingga tersisa lubang 10 cm sebagai kantong air.

Perawatan :

Semprot Pungisida secara aktip per 2 minggu sekali selama 3-5 bulan tergantung keadaan gangguan, agar daun tidak dimakan ulat.setelah daun cukup banyak pengusida sudah tidak perlu disemprotkan lagi,sebab daun tidak akan habis dimakan ulat sebab daun sudah banyak.

Pemupukan :
Untuk pertumbuhan, pemupukan dapat dilakukan Minimal cukup sampai usia 3 tahun, (sudah bagus, karna untuk 3 tahun keatas sumber makanan unsur hara dari serasah yang terdekomposisi secara alami selama 1-3 tahun telah mengurai menjadi unsur hara dan kesimbungan dekomposisi serasah 3-6 tahun, yang mana jabon dapat hidup dengan PH 4,5 (Masam) - 7,5 (Basah), Masam : Unsur Mikronya banyak & Unsur Makronya sedikit, Basah : Unsur Makronya banyak & Mikronya sedikit), cukup kompos/Bokhasi/Pupuk Kandang + NPK, Periode pemupukan 1-2 kali/setahun.
(TAPI JIKA ADA KEMAMPUAN LEBIH, PEMUPUKAN SAMPAI BATAS USIA MENDEKATI USIA PANEN YAITU 5 SAMPAI 6 TAHUN, AGAR HASIL LEBIH MAKSIMAL JUGA LEBIH BAGUS)

Kompos sangat penting peranannya,kompos berperan sebagai absorbent yg dapat menyimpan mineral & unsur hara dan memperlancar pertukaran kation didalam tanah. tampa kompos tanah semakin lama semakin jenuh,jika tanah jenuh pemberian pupuk menjadi sia-sia dikarenakan tanah jenuh tidak dapat lagi mengikat mineral sehingga pupuk yang diberikan tidak dapat mengurai kedalam tanah dan akan menguap atau tercuci, kompos memperbarui kondisi tanah dan menjadikan tanah disekitar pangkal pohon/akar menjadi lembab dan subur, dengan kompos pupuk yang diberikan dapat mengurai dengan baik sehingga akar menjadi mudah menyerap unsur hara tersebut.
*PUPUK KANDANG YANG BELUM MATANG TIDAK BAIK DIGUNAKAN UNTUK PEMUPUKAN, PUPUK KANDANG YANG SUDAH MATANG DITUNJUKAN DARI TIDAK BERBAU KOTORAN,TAPI BERBAU HUMUS(TAHAH)

Perawatan Kebersihan disekitar pohon,agar sumber makanan akar tidak terganggu dan dapat maksimal diserap akar pohon.minimal perawatan sampai usia 1 tahunan,untuk selebihnya dapat juga dibiarkan,sebab daya serap akar sudah kuat.

PEMASARAN
Karena jenis kayunya yang berwarna putih agak kekuningan dan tanpa terlihat seratnya, maka kayu jabon sangat dibutuhkan oleh industri kayu lapis (plywood), industri meubel, pulp, produsen peti buah, mainan anak-anak, korek api, Alas sepatu, Papan, Tripleks. Hal inilah yang menyebabkan pemasaran kayu jabon sama sekali tidak mengalami kesulitan.

NILAI EKONOMIS
Budidaya tanaman jabon akan memberikan keuntungan yang sangat menggiurkan apabila dikerjakan secara serius dan benar.  Perkiraan dalam 4 – 5 tahun mendatang, diperoleh dari penjualan 625 pohon /ha berumur 4 – 5 tahun sebanyak 800 – 1.000 m3/ha.  Prediksi harga jabon pada 5 tahun mendatang Rp1,2-juta/m3. Dengan harga jual Rp1,2-juta/m3 dan produksi 800 m3, maka omzet dari penanaman jabon mencapai Rp960-juta/ha. Saat ini harga /m3 jabon berumur 4 tahun mencapai Rp716.000; umur 5 tahun, Rp837.000. Andai harga jabon tak terkerek naik alias Rp716.000 per m3, maka omzet dari budidaya jabon ‘hanya’ Rp572.800.000.

Asumsi Biaya Budidaya Jabon Per 1 Hektar
No.
Keterangan
Jumlah
@Rp
Total
1
Lahan 1 Ha
Ukuran 4×4=16 : 10.000
625 batang
1.750*
1.093.750
2.
Persiapan lahan 1 Ha


1.000.000
3.
Pembuatan Lubang dan Penanaman
625 batang
3.000
1.875.000
4.
Pupuk dasar kompos + NPK
625 batang
2.000
1.250.000
5.
Perawatan Pemeliharaan Kebersihan Selama 1 tahun, rotasi 3x per tahun
625 batang
1.200
2.250.000
6.
Pemupukan 5-6 tahun (Kalau diras perlu)
625 batang
8.000
25.000.000
7.
Biaya Tak Terduga


1.500.000
TOTAL
33.968.750
*Harga sewaktu-waktu bis berubah

INFORMASI
Harga kayu jabon perkubik pada tahun 2009 :
1.middle 30-39 Rp 1.000.000
2.middle 40-49 Rp 1.100.000
3.middle 50 up Rp 1.200.000

Harga ini diprediksi akan mengalami kenaikan seiring dengan tingkat kebutuhan / permintaan yang semakin bertambah tiap tahunnya, sedangkan persediaan kayu jabon semakin lama semakin terbatas.